Nasi goreng “Mromong” Pak De Yotto, kami membaca banner yang menghias tempat jualnya. Wah dengan semangat kami berhenti di depan warung sederhana ini dan langsung disambut senyum yang “sumringah” dari pemiliknya yang sekaligus ahli masak atau bahasa kekiniannya chief atau koki, hehehe…
Jangan salah, walau letaknya dipinggir jalan di sekitaran utara Markas/Kantor Korem IV Diponegoro Sokaraja, pemiliknya menawarkan citarasa berkelas dengan harga sangat terjangkau seperti harga anak kost, silahkan buktikan sendiri…dan khususnya warga desa wlahar wetan/mromong pastinya akan disambut secara spesial disana.
Pemiliknya sendiri sudah sangat berpengalaman dalam hal kerja dan rasa, bukti sertifikasi dari restoran terkenal di Jakarta yang memberikan pengalaman berbagai macam masakan yang telah dia buat untuk dihidangkan dengan citarasa kelas metropolitan tentunya.
dan tentunya dengan pengalaman di berbagai tempat juga menambah kemahirannya untuk mengolah bahan dengan bumbu yang sempurna untuk dinikmati para pelanggannya saat ini. Kami menilai inilah bentuk tekad dari pemuda desa yang telah menimba ilmu dikota, tapi berpikir panjang dan jauh kedepan dengan modal dan niat mandiri membangun usaha dan peluang dengan bangga membawa “BRAND” Desa Kelahirannya yakni Mromong (Nama desa dahulu sebelum terbentuk kepemerintahan). Sebuah dorongan tekad yang kuat mengalahkan rasa takut dalam persaingan saat ini tentunya patut diacungkan jempol, dimana sekarang kebanyakan pemuda desa hanya berpikir singkat menjadi pekerja bulanan tanpa keahlian di kota-kota besar, yang pada akhirnya akan terbentur dengan sistem kerja kontrak dan dibawah UMRK. Maka penting pada saat ini bila kita mencari pekerjaan, pilihlah yang berisi keahlian dan ilmu yang nantinya bisa menjadi bekal buat kita menjadi mandiri secara usaha, baik dibidang ekonomi/kuliner atau kehalian kerajian berbahan baku lokal di desa kita. Semoga selalu sukses Pakde Yotto dalam usaha kuliner berbasis sentuhan kreatif untuk mengenalkan Desa tercinta, Aamiin.
Trimakasih telah berbagi inspirasi “Suyoto Awali Usahanya Dengan membawa “Branding” Nama Desa”
sangat menginspirasi sekali.
terima kasih atas tulisannya
Terimakasih atas dukungan ya juga