Purwokerto – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, dan Kelompok Tani “Tamansari Maju Jaya” Desa Wlahar Wetan melakukan Field Trip atau Studi Lapang tentang Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan Komoditas Strategis di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon kota, Cirebon Kabupaten, Indramayu, Majalengka, Kuningan) pada wilayah Binaan Kantor Perwakilan BI Cirebon.

Dari Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Kamindra dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa KPw BI Cirebon telah fasilitasi program bidang pangan dan UMKM pada komoditas seperti halnya bawang merah organik, cabai merah, beras premium, batik pewarna organik yang telah dikawal intensif mulai tahun lalu.

“Selama ini bawang merah merupakan komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi di tingkat nasional. Kadang harganya naik tinggi melampaui batas. Untuk itu, BI merasa perlu untuk membantu kelompok tani mengembangkan budidaya cabai agar produktivitasnya naik dan pasokannya lancar,” kata Kamindra, Rabu (4/10/2017).

“Klaster Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren, menjadi ragam potensi dari program pengembangan sektor riil dan UMKM. Melalui interaksi langsung BI dengan masyarakat, ditemukan begitu banyak potensi ekonomi dalam aktivitas kreatif masyarakat lokal yang dapat ditingkatkan melalui jenis intervensi yang tepat dan sesuai kebutuhan,” ujarnya di Cirebon.

(Baca Juga: Bangun Desa Wlahar Wetan, Pemdes dan Bank Indonesia Serta Pemkab Banyumas Siap Kuatkan Klaster Ekonomi Kreatif)

Perwakilan staf KPw BI Cirebon menyambut kedatangan peserta studi lapang dari Kabupaten Banyumas dan Cilacap didampingi Kantor Perwakilan BI Purwokerto

Foto bersama peserta studi lapang dampingan KPw BI Purwokerto di bersama staf kantor KPw BI Cirebon

Dalam implementasinya, Bank Indonesia melalui pendekatan klasternya merupakan upaya untuk mengelompokkan industri inti yang saling berhubungan, baik industri pendukung dan terkait, jasa penunjang, infrastruktur ekonomi, penelitian, pelatihan, pendidikan, infrastruktur informasi, teknologi, sumber daya alam, serta lembaga terkait, diharapkan perusahaan atau industri terkait akan memperoleh manfaat sinergi dan efisiensi yang tinggi dibandingkan jika bekerja sendiri.

“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto yang sudah memperhatikan kesejahteraan para petani. Peran Bank Indonesia dalam memberikan bekal ilmu dan pembinaan kepada kami saat ini merupakan yang utama dibutuhkan sekali,” ucap Nardan salah satu pengurus Kelompok Tani Desa Wlahar Wetan di lokasi studi lapang di wilayah Cirebon kemarin.

Selanjutnya disampaikan bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, yang di wakilkan kepada Sekretaris Dinas Purwantoro berkomitmen untuk mendukung terus program yang dijalankan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Purwokerto karena secara nyata bisa dirasakan para petani.

Wadi, salah satu peserta rombongan yang juga pengurus di Kelompok Tani Tamansari Maju Jaya Desa Wlahar Wetan, mengaku senang dengan kegiatan lapang yang diberikan pihak BI dan berharap, dengan setelah dilakukannya kegiatan tersebut, segera pemantapan tahapan uji coba lapang atau demplot di wilayahnya.

“Terimakasih banyak, semoga ilmu studi wilayah ke Cirebon telah menjadi bekal ilmu kami dalam memacu pengembangan klater pisang di Wlahar wetan,”ucapnya.

Para Petani didampingi Kepala Desa Wlahar Wetan mengikuti Studi Lapang di Cirebon

Peserta para petani serius tanya jawab di lapang mengenai teknologi penanaman pisang

“Tujuan dari kegiatan pengembangan UMKM BI adalah mendukung meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Secara lebih luas, meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat akan mendukung kegiatan ekonomi lokal dan pembangunan ekonomi daerah serta menyerap tenaga kerja,” tandas Manajer Unit Pengembangan Ekonomi, Djoko Juniwarto, saat pelepasan peserta di Kantor Perwakilan BI Purwokerto.

Kantor Perwakilan BI Purwokerto Melepas Peserta Studi Lapang Ke Cirebon