Pembentukan Kampung KB telah diamanatkan kepada BkkbN di awal tahun 2016.
Konsep Kampung KB menjadi perwujudan dari sinergi antara beberapa kementerian terkait yakni dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mitra kerja, dan pemangku kepentingan, serta tidak ketinggalan partisipasi langsung masyarakat setempat. Oleh sebab itu Kampung KB ini diharapkan menjadi miniature atau gambaran (potret) dari sebuah desa yang didalamnya terdapat keterpaduan dari program pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga yang disinergikan dengan program pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
Hal ini sesuai dengan definisi dari Kampung KB itu sendiri yaitu ”satuan wilayah setingkat RW, dusun, atau yang setara, yang memiliki kriteria tertentu, di mana terdapat keterpaduan Program KKBPK dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
Jadi Kampung KB sebenarnya dirancang sebagai upaya membumikan, mengangkat kembali, merevitalisasi program KKBPK guna mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dan masyarakat dalam upaya mengaktualisasikan dan mengaflikasikan 8 (delapan) fungsi keluarga secara utuh dalam masyarakat.
Dengan demikian kegiatan yang dilakukan pada Kampung KB tidak hanya identik dengan penggunaan dan pemasangan kontrasepsi. Akan tetapi merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan terintegrasi dengan berbagai program pembangunan lainnya. Sehingga wadah Kampung KB ini dapat kita jadikan sebagai wahana pemberdayaan masyarakat melalui berbagai macam program yang mengarah pada upaya merubah sikap, prilaku dan cara berfikir (mindset) masyarakat kearah yang lebih baik.
Kampung yang tadinya tertinggal dan terbelakang dapat sejajar dengan kampung-kampung lainnya. Masyarakat yang tadinya tidak memiliki kegiatan dapat bergabung dengan pokmas/poktan yang ada. Keluarga yang tadinya tidak memiliki usaha dapat bergabung menjadi anggota UPPKS yang ada.
Sumber : http://ntb.bkkbn.go.id
Gerbang Kampung KB RW 1 Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas
Hari ini, kamis, 10 Agustus 2017, di RW 1 Wilayah kadus 1 Desa Wlahar Wetan telah dicanangkan oleh Bupati Banyumas Ir. H. Achad Husein. Didampingi oleh Ketua TP PKK kabupaten Banyumas, Dinas terkait, Camat Kalibagor dam Muspika beserta istri, para Kades se-Kecamatan Kalibagor, Kepala Puskesmas Kalibagor. Dan juga jajaran Dinas dari PLKB, PPKBD, BPD dan LKMD Desa Wlahar Wetan, RT dan RW, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta warga masyarakat Desa Wlahar Wetan.
Pemotongan Pita di Gerbang Kampung KB RW 1 Desa Wlahar Wetan
Bupati Banyumas Ir. H. Achmad Husein Didampingi Muspika Kalibagor Meresmikan Gerbang Kampung KB RW 1
Penanda Kentong oleh Bupati Banyumas Ir. H Achmad Husein di resmikannya Kampung KB RW 1 Desa Wlahar Wetan
Pencanangan kampung KB “Kusuma Melati” RW 1 Desa Wlahar Wetan ditandai dengan pemukulan kenthongan oleh Bupati Banyumas Ir. H Achmad Husein. Dalam sambutannya, beliau mengajak peran aktif masyarakat untuk memperkuat program KB sesuai program pemerintah demi mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan.
Bupati juga berkesempatan mengunjungi kelompok-kelompok yang ada di kampung KB RW 1 yakni kelompok BK Lansia. Turut memeriahkan dalam momen bulan agustus juga dimeriahkan dengan musik kentongan, panjat pinang, tarian seni budaya dan “Bazar Ndeso”. Yang berisi produk kreatifitas warga masyarakat Desa Wlahar Wetan.
Bupati Banyumas Antusias Melihat Kemeriahan Lomba Panjat Pinang Dalam Rangkaian Acara Kampung KB Desa Wlahar Wetan
Kepala Desa Wlahar Wetan, Dodiet Prasetyo Sedang Menjelaskan Berbagai Produk Warga Desa Kepada Bupati Banyumas
Bupati Banyumas Sedang Berinteraksi Bersama Anak SD dan TK
Foto Bersama Group Paduan Suara Acara Kampung KB Oleh Kader Posyandu Desa Wlahar Wetan
Menjadikan Kampung KB sebagai wahana pemberdayaan masyarakat bukanlah sesuatu yang mustahil. Untuk mewujudkan harapan tersebut tidak cukup hanya dengan membuat kesepakatan atau komitmen diatas kertas. Namun perlu ketekunan, kesabaran, kebersamaan berbagai pihak serta kerja keras yang diaplikasikan dalam wujud nyata, lebih-lebih membangun masyarakat desa. Dengan kebersamaan pasti semuanya akan lebih mudah diatasi, karena membangun masyarakat desa bukanlah semata-mata harapan.
Melainkan lebih kepada bagaimana memposisikan Program KB sebagai upaya membangun kesejahteraan dengan prioritas masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.
Inilah wujud dari revolusi mental untuk mempersiapkan generasi muda sehingga bisa menikmati bonus demografi dengan dukungan sumber daya manusia berkualitas. Namun sumber daya manusia yang berkualitas hanya mungkin tercipta apabila ada kompetensi, beserta pembinaan yang sungguh-sungguh, dan Kampung KB inilah yang diharapkan dapat menjadi wahana untuk hal tersebut.
