Wlahar Wetan – Membangun Desa dalam jangka menengah dan panjang, sudah saatnya tidak hanya mengandalkan kekuatan program dan anggaran pemerintah. Bersatunya harapan masyarakat merupakan energi positif yang dapat jadi pijakan menggerakan seluruh kreativitas publik dan potensi lokal.

Manajer Unit Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Purwokerto, Djoko Juniwarto mengungkapkan, Wlahar Wetan ini sangat berpotensi secara geografis wilayahnya. Salah satu dari sekian banyak potensi adalah mendayagunakan kawasan perbukitan di sebelah utara Desa Wlahar Wetan ini menjadi klaster pertanian pisang unggulan.

Kawasan pertanian berbasis pisang unggulan ini layak dioptimalkan sebagai kluster khusus binaan Bank Indonesia. Dengan penetapan dan penandatangan MoU antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui program pengembangan klaster pisang ini diharapkan potensi pertanian semakin terdorong menghidupkan potensi desa dan sekaligus menggerakan perekonomian daerah Banyumas.

Penandatanganan Mou KPw Bank Indonesia Dengan Pemkab Banyumas di Desa Wlahar Wetan

Penandatanganan Mou KPw Bank Indonesia Dengan Pemkab Banyumas di Desa Wlahar Wetan

“Program pemberdayaan pun berpeluang dikembangkan. Potensi kawasan agropolitan dapat dipola untuk meningkatkan aktivitas usaha berbasis pertanian, home industri makanan olahan, mengembangkan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat, serta mendorong wirausaha di perdesaan” katanya.

Penyerahan Simbolis Bibit Pisang Cavendish oleh Perwakilan BI Purwokerto Djoko Juniwarto kepada Wabup Banyumas dr. Budhi Setiawan dan Diteruskan kepada Petani Binaan

Penyerahan Simbolis Bibit Pisang Cavendish oleh Perwakilan BI Purwokerto Djoko Juniwarto kepada Wabup Banyumas dr. Budhi Setiawan dan Diteruskan kepada Petani Binaan

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Banyumas dr. Budhi Setiawan dalam sambutan setelah MoU, pada hari Selasa, 15 Agustus 2017 bertempat di Balai Desa Wlahar Wetan, selain menguatkan rencana pembangunan kluster-kluster berbasis ekonomi kreatif di Banyumas.

MoU ini diproyeksikan sebagai sarana petani dan UKM berbasis pedesaan dapat melakukan konvergensi dengan BUMDes yang dapat ikut menumbuhkan ekonomi kreatif di pedesaan.

Proyeksi kedepan memberikan multiplier effect cukup besar terhadap ekonomi daerah ditinjau dari: potensi pasar, potensi ekonomi, potensi untuk sukses. Dampak terhadap rakyat miskin dan tentu saja dapat menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan ekonomi kreatif masing-masing desa di Kabupaten Banyumas. “Kreativitas merubah tanah non produktif menjadi kawasan Kluster Pisang Unggulan, adalah bentuk contoh yang bagus dan wajib ditiru dan dikembangkan di wilayah desa lain.”

Selain sebagai sarana persiapan bagian dari rencana Rencana Tata Ruang Desa Wlahar Wetan berbasis Kawasan Agropolitan. Bagian Kluster Pisang Cavendish ini layak dioptimalkan sebagai sarana mempromosikan produk unggulan lokal desa dan Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) yang sedang menjadi gerakan nasional di tahun 2017 ini oleh Kemendes.

Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas memilih fokus pengembangan ke bidang pertanian, peternakan, serta perkebunan. Kesemua bidang tersebut bermuara pada “Desa Eduwisata Pertanian Berbasis Kawasan Agropolitan.

Konsep menggabungkan wisata dengan pendidikan budidaya baik tanaman hortikultura, perkebunan, tanaman pangan, hingga peternakan, dan perikanan tutur Kepala Desa Wlahar Wetan Dodiet Prasetyo, ST.

Kedepannya, masyarakat Desa Wlahar Wetan diharapkan tidak lagi bergantung kepada dana desa, melainkan berdaya melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Karya Kusuma Mandiri sebagai pengembangan dari dana desa, imbuhnya.

Kepala Desa Wlahar Wetan Dodiet Prasetyo, ST sedang Menjelaskan Latar Belakang Petani Desa Wlahar Wetan Menjadi Binaan Khusus dari Bagian MoU Bank Indonesia dengan Pemkab Banyumas

Kepala Desa Wlahar Wetan Dodiet Prasetyo, ST Sedang Menjelaskan Latar Belakang Petani Desa Wlahar Wetan Menjadi Binaan Khusus dari Bagian MoU Bank Indonesia Dengan Pemkab Banyumas