Wlahar Wetan – Tujuan pada sebuah kelompok usaha, pastinya diawali dengan perencanaan bersama. Begitu pula halnya pada kegiatan usaha pertanian yang sedang dijalankan oleh para pemuda tani di Desa Wlahar Wetan. Apa yang akan dan ingin dicapai pada akhir kegiatan pertanian nantinya hendaknya dipahami bersama, bahwa mereka harus bisa terdorong kuat dan inisiatif untuk melakukan penguatan kegiatan pertaniannya dengan mulai belajar menerapkan manajemen usaha tani guna meningkatkan taraf hidup petani yang lebih baik.

kelompok Pemuda Tani STM Sedang Merapatkan Rencana Kerja di Musim Tanam Bulan Ini

Adakalanya seseorang memutuskan melakukan kegiatan pertanian ada beberapa kemungkinan sekarang ini, yakni hanya sekedar untuk hobby atau sebagai sumber penghasilan yang utama. Apapun tujuan akhirnya dalam kegiatan bertani, diperlukan dasar strategi dalam mencapai tujuan kegiatannya. Jika sudah bersepakat menetapkan tujuan akhir bersama yang akan dicapai, maka selanjutnya adalah melaksanakan atau menerapkan manajemen untuk menata dan mengelolanya. Tidak bisa dipungkiri, kenyataan masih banyak ditemukan kegagalan pada petani sendiri dalam menjalankan usaha tani, baik itu sebagai hobby atau sebagai sumber utama penghasilan. Jika diamati saat ini beberapa kegagalan kegiatan di bidang pertanian oleh kelompok tani dan anggotanya disebabkan oleh banyak faktor, selain faktor penyakit dan hama tanaman, yang tidak kalah penting dan sering terlupakan adalah faktor manajemen.

Catatan ini membahas persiapan usaha tani pada kelompok pemuda tani STM di Desa Wlahar Wetan yang sedang menyiapkan rumusan manajemen dengan harapan bisa menjadi masukan dan mendapatkan saran bagi kelompok-kelompok tani di desa manapun yang sedang melakukan persiapan kemandirian usaha taninya untuk lebih berhasil mencapai tujuannya.

Kami mulai merumuskan masalah-masalah secara sederhana dalam proses meningkatkan penguatan kelompok dengan berbasis usaha tani dengan penerapan manajemen kedepannya, tutur Sardi, salah satu anggota STM. Dengan tujuan bahwa dasar pengertian manajemen dan fungsinya serta pemahaman tentang usaha tani ini nantinya bisa sebagai mendeskripsikan solusi-solusi kecil sederhana keberhasilan usaha tani khususnya para pelaku petani-petani di Desa Wlahar Wetan dan umumnya petani di luar desa kami dengan penerapan manajemen yang bisa lebih baik lagi nanti kedepannya.

Para Anggota STM Sedang Mempersiapkan Pestisida Nabati Untuk Kebutuhan Musim Tanam

Malam ini, Senin (17/4) para anggota kelompok pemuda tani yang tergabung dalam Sekolah Tani Mandiri (STM) telah belajar merumuskan arti dari manajemen usaha tani dengan mulai mengadakan dan mengelola sumber daya masing-masing anggota kelompok berupa luasan areal tanam dan perannya para anggota dalam mengelola pertanian berpola SRI sesuai pengetahuan yang telah dipelajari untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yakni merumuskan kemandirian dalam usaha tani.

Arti dan fungsi manajemen mulai mereka terapkan untuk penguatan kelompok bersama ini. Pembahasan fungsi dari arti manajemen usaha tani dengan buah pemikiran sederhana mereka, disepakati dengan empat (4) langkah tahapan, yakni : (1) Perencanaan kebutuhan anggaran biaya operasional penggarapan para anggota-anggotanya, (2) Peran dan komitmen masing-masing anggotanya untuk bekerjasama dalam menguatkan organisasinya, (3) Pelaksanaan menanam padi organik serta jadwal kerja oleh anggotanya berdasarkan pengetahuan spesifik yang telah mereka pelajari masing-masing, serta (4) Kontrol dan evaluasi pada masing-masing tahapan kerja di tiap-tiap langkah rencana yang dijalankan.

Empat (4) fungsi manajemen usaha tani yang menjadi kesepakatan dari rumusan diatas telah dipahami dan akan dijalani bersama oleh seluruh anggota dari petani muda STM Desa Wlahar Wetan pada malam hari ini dengan optimis, pungkas Sardi, petani yang juga salah satu pengurus pemuda tani kelompok ini. 

 

Bersambung ke: (Catatan Kelompok STM #2)