Banyumas, 13 Februari 2024 – Di tengah kehidupan yang semakin modern dan urbanisasi yang meluas, sekelompok petani di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, menemukan cara baru untuk menggapai asa mereka dengan berbudidaya ternak kambing Jawa Randu. Melalui usaha ini, mereka tidak hanya berhasil meningkatkan pendapatan, tetapi juga mempertahankan tradisi dan kearifan lokal.

Desa Wlahar Wetan, yang terletak di wilayah Kecamatan Kalibagor, memiliki iklim dan lingkungan yang ideal untuk budidaya kambing Jawa Randu. Kambing Jawa Randu, yang terkenal dengan dagingnya yang lezat dan kaya akan nutrisi, adalah ras kambing asli Indonesia yang memiliki keunggulan adaptasi terhadap lingkungan setempat. Kambing ini juga dikenal tahan terhadap penyakit dan mampu bertahan dalam kondisi cuaca yang ekstrem.

Budidaya kambing jawa randu di Desa Wlahar Wetan sudah berlangsung dari beberapa tahun yang lalu. Mereka mengikuti arahan dari petugas atau penyuluh peternakan, dengan pengetahuan yang dimiliki para petani ini mulai membangun kandang modern dan menyediakan pakan yang berkualitas untuk ternak mereka.

Hasilnya, budidaya kambing Jawa Randu di Desa Wlahar Wetan mengalami peningkatan yang signifikan. Para petani berhasil memanfaatkan potensi alam setempat dan menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar. Selain itu, dengan meningkatnya permintaan akan daging kambing berkualitas, mereka berhasil memasarkan produk mereka ke pasar lokal maupun luar daerah.

Budidaya kambing Jawa Randu tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan masyarakat setempat, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan. Kambing-kambing ini membantu menjaga keberagaman vegetasi, Selain itu, para petani juga memanfaatkan pupuk organik dari kotoran kambing untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Dengan berbudidaya kambing Jawa Randu, para petani di Desa Wlahar Wetan telah berhasil menggapai asa mereka. Mereka tidak hanya meningkatkan taraf hidup mereka sendiri, tetapi juga membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat tradisi lokal. Keberhasilan mereka menginspirasi warga desa yang lain untuk mengembangkan potensi pertanian lokal mereka sehingga dapat mencapai masa depan yang lebih baik.(mb)