Delegasi Pemdes Wlahar Wetan Berpose Bersama Peserta Desa Lain

Delegasi Pemdes Wlahar Wetan Berpose Bersama Peserta Desa Lain

Cirebon – Hari ini sedang berlangsung Dialog Publik dan Workshop Desa Inklusi di Cirebon, 8-11/9/2016 yang diselengarakan oleh Wahid Foundation bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-RI) dan Gedhe Foundation yang di ikuti oleh desa-desa mitra dalam jejaring Desa Membangun yang tersebar di 2 (dua) kabupaten, yaitu Majalengka dan Banyumas. Peserta dari Banyumas yakni Desa Wlahar Wetan, Desa Melung, Desa Karangnangka, Desa Dermaji, Desa Karanggayam, Desa Kalisari, dan peserta dari Majalengka yakni Desa Tanjungsari, Desa Muktisari, Desa Tenjolayar, Desa Bantaragung, Desa Pasirayu, dan Desa Girimukti. Kegiatan yang berlangsung tiga hari ini akan berlangsung beberapa sesi bersama yakni berbagi pengalaman penyelenggaraan pelayanan publik non-diskriminatif di masing-masing desa, berlanjut sesi diskusi bersama dengan tokoh lintas agama guna mewujudkan kerukunan umat beragama lewat desa inklusi, berlanjut dengan perumusan SOP kerukunan umat beragama, perumusan pembelajaran dan strategi perluasan tentang program desa inklusi serta pada tahap akhir kegiatan akan di deklarasikan bersama guna mendukung kehidupan damai dan toleran di Indonesia.

Endah Nurdiana Wahid Foundation

Endah Nurdiana Wahid Foundation

Endah Nurdiana dari Wahid Foundation berpendapat, “bahwa demokrasi Pancasila dan UUD 1945 merupakan dasar terbaik untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.” Dia mengajak kita semua untuk terus berusaha menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai dan toleran serta mendorong partispasi pemerintah lokal dan semua pihak untuk mewujudkannya. Wahid foundation mempelopori gerakan berani damai dan juga pada saat ini mendukung penuh berbagai kegiatan inklusifisme di lingkungan Pemerintah Desa untuk menguatkan berbagai ide terobosan dalam melibatkan kelompok rentan atau lemah di wilayah desanya agar menjadi kebijakan Desa nantinya.

Berbagai bentuk tindakan nyata untuk melibatkan kelompok rentan dalam kegiatan musyawarah desa seperti yang telah dilakukan oleh Pemdes Wlahar Wetan sangat di apresiasikan oleh Wahid Foundation. Mereka akan terus mendampingi berbagai gagasan-gagasan yang baik oleh desa-desa secara luas dan konsisten nantinya, serta akan didorong dalam perumusan bentuk SOP guna memberikan jaminan kualitas dan kepastian atas pelayanan kepada warga masyarakat desa di seluruh negeri ini.
Prinsip dan nilai inklusi kepada Desa inilah yang menjadi semangat kuat pihak Wahid Foundation untuk menyebarluaskan dalam berbagai bentuk kehidupan di masyarakat. Melalui berbagai pesan perdamaian dan toleransi saat ini di indonesia sangat dibutuhkan agar kecenderungan masyarakat untuk berperilakau intoleran tidak terus meningkat, tegas Yenny Wahid Direktur Wahid Foundation. Semoga kegiatan dialog publik dan workshop desa inklusi ini yang telah mempertemukan desa-desa mitra sebagai pelopor bagi desa di nusantara dalam mengambil keijakan strategis dalam penyelenggaraan layanan yang non diskriminatif. Desa mampu dan bisa berkomitmen menjadi agen perubahan untuk mengatasi bentuk-bentuk intoleransi dengan semangat mengayomi dan ngayemi bagi warganya.