Wlahar Wetan  – Manajer Unit Pemberdayaan Ekonomi Bank Indonesia Purwokerto, Joko Djuniwarto mengaku optimis akselerasi dan implementasi program klaster Kemitraan oleh BI Purwokerto yang bermuara dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan mampu mengangkat perekonomian masyarakat desa Wlahar Wetan.

Manajer Unit Pemberdayaan Ekonomi Bank Indonesia Purwokerto, Joko Djuniwarto sedang sosialisasi persiapan program kluster di Desa Wlahar Wetan

“Kita akan mendampingi penuh kreatifitas ekonomi supaya Desa Wlahar Wetan bisa mandiri dan juga bisa membuat makmur dan sejahtera masyarakatnya sehingga lahir kluster-kluster ekonomi hortikultura di tingkat desa yang akhirnya dapat menambahkan pendapatan ekonomi keluarga”, tuturnya di balai desa wlahar wetan, senin (20/3). Pengembangan klaster yang akan dilaksanakan yakni budidaya pisang cavendish dan cabai merah serta diservikasi produk pisang yaitu olahan tepung pisang kepok.

 

Joko, menambahkan dengan program kluster yang akan di berikan oleh BI Purwokerto kepada para petani ini melalui pemberdayaan kelompok dengan pengembangan sektor riil melalui pola klaster, dipilih didasarkan pada kriteria sektor/komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi. Dengan demikian fasilitasi dapat membantu meningkatkan pasokan produksi, memperbaiki jalur distribusi serta mendukung penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Dalam implementasinya, melalui pendekatan klaster yang merupakan upaya untuk mengelompokkan industri inti yang saling berhubungan, baik industri pendukung dan terkait, jasa penunjang, infrastruktur ekonomi, pelatihan, pendidikan, sumber daya alam, serta lembaga terkait, diharapkan perusahaan atau industri terkait akan memperoleh manfaat sinergi dibanding jika bekerja sendiri.

Di tahun 2016, fasilitasi yang dilakukan Bank Indonesia sudah dilaksanakan dalam bentuk bantuan teknis bagi 35 Klaster di 18 kantor Bank Indonesia (KBI). Komoditas yang didukung meliputi sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta industri pengolahan. Kriteria pemilihan klaster berdasarkan komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi maupun komoditas unggulan di masing-masing wilayah.

Dodiet Prasetyo, Kepala Desa Wlahar Wetan  ini mengatakan, kendati untuk mewujudkan ekonomi masyarakat ini tidaklah mudah, namun Dodiet menyakini, seiring berjalannya waktu, masyarakat desa juga akan terbiasa dan siap dalam mewujudkan kemandirian dan peningkatan perekonomian secara bersama-sama.

“Sebetulnya kendala ada, tapi kami pemerintah desa bersama kelompok kluster yakin dan bersemangat nantinya pemberdayaan ini bisa terstruktur, maka kami meminta Bank Indonesia bisa menjadi mitra dan bersama-sama mewujudkannya, kami juga akan bersinergi dengan BUMDes kami untuk berperan dalam usaha memperkuat produk dan hasilnya nanti.